FANG SEN
Tgl. 21 November 2012
Tgl. 8 Cap Gwee Ce Peh disebutkan sebagai hari baik untuk lepas hewan yg terkurung atau terancam dibunuh untuk konsumsi. Kita memaknainya secara positif, karena melepaskan hewan khususnya yg terancam untuk dibunuh merupakan perbuatan yg baik dan bermanfaat. Baik bagi orang yg melepaskannya maupun hewan yg di lepaskan, yaitu menambah karma-karma baik yg tak terhingga nilai kebajikannya.
Pandangan bahwa hewan di ciptakan untuk dijadikan konsumsi manusia adalah keliru. Karena tidak satupun makhluk yg terlahir di dunia ini mau sukarela di bunuh. Menurut ajaran Buddha, ketika mati kesadaran manusia bisa tumimba lahir menjadi binatang, setan, manusia, dewa, bergantung pada karmanya, yaitu timbunan karma perbuatan, ucapan dan pikiran dalam kesadaran manusia itu sendiri selama hidupnya. Apabila kita terus menerus melakukan keserakahan, kebencian/ kemarahan dan tidak mau memahami kebenaran/batinnya tertutup oleh nafsu duniawi/ materialistis.
Bukan tidak mungkin kita dapat terlahir sebagai binatang. menjadi binatang yg tidak memiliki kemampuan untuk mengakhiri penderitaan atau melawan kesewenangan/ keserakahan manusia. Sungguh beruntung kali ini kita terlahir sebagai manusia karena karma-karma positif kita di masa lampa. Oleh karena itu, sebagai salah satu upaya agar kita tidak dilahirkan sebagai binatang, kita perlu berbuat kebajikan dengan FANG SEN.
Hewan yg layak di FANG SEN dan menghasilkan karma yg sangat baik, yaitu hewan yg akan dibunuh untuk di konsumsi.
Vihara Prajnaparamita LPUB pada Tgl 20-21 November 2012 mengadakan FANG SEN di cimacan puncak. ====>